Bangladesh Pasar Potensial Produk Indonesia
Dengan penduduk 150 juta jiwa, Bangladesh merupakan pasar potensial bagi produk-produk ekspor dalam negeri. Indonesia bisa mengambil kepentingan dari hubungan politik dan ekonomi dengan Bangladesh.
Demikian disampaikan Ketua DPR RI Marzuki Alie usai menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Bangladesh yang baru 3 bulan bertugas di Indonesia, Nazmul Quaunine, Rabu (12/6) di ruang kerjanya.
“Kita dengan Bangladesh relatif mempunyai keuntungan yang lebih besar. Nilai ekspor perdagangan kita satu miliar dolar lebih ke Bangladesh. Justru Bangladesh relatif kecil sekali ekspornya ke Indonesia. Artinya, bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi dalam negeri,” ungkap Marzuki.
Dalam pertemuan singkat itu, Ketua DPR dan Dubes Bangladesh bertukar informasi seputar sistem politik yang dianut di kedua negara. Bila di Indonesia menganut presidensial, Bangladesh parlementer. Dan yang menarik, dari 345 kursi di parlemen Bangladesh, 260 kursi dikuasai partai sekuler.
Sisanya, 40 kursi dikuasai partai-partai kecil lewat pemilu. Sementara 45 kursi tambahan dipilih untuk kuota perempuan tanpa melewati seleksi pemilu. 45 kursi perempuan itu dipilih oleh partai besar. “Artinya, partisipasi politik perempuan di Banglades masih rendah. Itu yang saya nilai,” tutur Marzuki.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes Bangladesh meminta dukungan Ketua DPR, agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik selama di Indonesia. Peningkatan hubungan kedua negara juga diharapakan terus meningkat dan saling menguntungkan. “Beliau berkeinginan untuk meningkatkan hubungan dengan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. Kami ngobrol bagaimana sistem di Bangladesh. Dan beliau juga bertanya tentang sistem di Indonesia,” ujar Marzuki. (mh) foto:wahyu/parle